Pages - Menu

Senin, 22 Desember 2014

Satelit Jepang Ambil Warna Asli Bumi Tanpa Filter Dan Tanpa Editing

http://astronesia.blogspot.com/
Warna asli Bumi pertama yang diambil oleh satelit cuaca Jepang Himawari-8

AstroNesia ~ Warna asli Bumi telah terungkap dalam detail gambar yang luar biasa yang diambil oleh satelit cuaca Jepang.

Dari jarak 22.240 mil (35.790 km), satelit ini menunjukkan seperti apa rupa planet kita terlihat tanpa menggunakan filter atau perangkat gambar saat pengambilan gambar.

Gambar resolusi sangat tinggi ini juga menyoroti rincian menakjubkan di Bumi termasuk awan, lautan dan padang pasir Australia yang luas.


Gambar ini tidak mewakili warna Bumi jika dilihat dengan menggunakan mata manusia

Gambar itu diambil oleh satelit cuaca Himawari-8 milik Jepang, yang diluncurkan pada tanggal 7 Oktober 2014 dan dikatakan sebagai gambar warna asli Bumi pertama dikirim oleh satelit ke bumi.

Gambar dikatakan 'Warna asli' karena menunjukkan seperti apa penampakan Bumi dari luar angkasa jika dilihat tanpa mata manusia. Jika mata manusia melihat Bumi dari luar angkasa, tampilannya akan seperti ini.

Gambar yang lebih besar, yang memiliki resolusi dapat anda lihat di sini ; Japan Meteorological Agency's (JMA)

Satelit ini ditempatkan di orbit geostasioner di atas bumi. 

Orbit Geostasioner adalah orbit geosinkron yang berada tepat di atas ekuator Bumi (garis lintang 0°), dengan eksentrisitas orbital sama dengan nol. Dari permukaan Bumi, objek yang berada di orbit geostasioner akan tampak diam (tidak bergerak) di angkasa karena perioda orbit objek tersebut mengelilingi Bumi sama dengan perioda rotasi Bumi. Orbit ini sangat diminati oleh operator-operator satelit buatan (termasuk satelit komunikasi dan televisi). Karena letaknya konstan pada lintang 0°, lokasi satelit hanya dibedakan oleh letaknya di bujur Bumi.

Dalam hal ini  Australia, Jepang dan daerah lainnya termasuk Indonesia juga terlihat.

Instrumen yang digunakan untuk mengambil gambar ini adalah Advanced Himawari Imager (AHI) yang ada pada pesawat ruang angkasa ini.

Himawari-8 sebenarnya salah satu dari dua satelit kembar yang akan digunakan untuk menyediakan pengamatan terus menerus dari wilayah Asia Timur dan Pasifik Barat. Satelit berikutnya, yang disebut Himawari-9, akan diluncurkan pada 2016.


Penggunaan kata 'Warna asli' mungkin sedikit keliru, karena gambar ini tidak memperlihatkan seperti apa penampakan Bumi akan terlihat dengan mata manusia.

Kebanyakan gambar Bumi yang kita lihat adalah warna yang sudah di perbaiki untuk menunjukkan bagaimana warna asli Bumi akan terlihat dengan mata manusia. Bagaimana pun, gambar ini, diambil pada beberapa band dan menunjukkan penampilan alami Bumi dari ruang angkasa.


Di tengah-tengah gambar, cahaya matahari memantul di laut, dapat dilihat di utara Australia.

Pantulan Matahari terlihat di laut Arafura

Lebih jauh ke utara, sebagian besar tertutup oleh awan, adalah Jepang dan seluruh Asia Timur serta Indonesia.

Di sebelah kanan adalah Samudera Pasifik yang luas, mungkin menyoroti salah satu hal yang paling mencolok dalam gambar ini; yaitu, seberapa banyak planet kita yang ditutupi oleh air.


Permukaan bumi 71 persen tertutup oleh air, sisanya 29 persen yang terdiri dari benua dan kepulauan. 96,5 persen air ini berada di laut sebagai air asin, dengan sisanya 3,5 persen menjadi danau air tawar dan es.

Tapi meskipun air menutupi sebagian besar permukaan, jumlah air hanya mencapai 0,02 persen dari massa planet kita.

Dari mana tepatnya semua air ini berasal telah menjadi penyebab banyak perdebatan dalam beberapa tahun terakhir.

Secara luas, diyakini bahwa air dibawa ke Bumi oleh batu antariksa seperti asteroid atau komet.

Namun beberapa minggu yang lalu, temuan dari misi ESA Rosetta menunjukkan bahwa air yang terkandung pada komet 67P berbeda dengan air di Bumi.

Ini mendukung teori bahwa air dibawa ke Bumi oleh asteroid, bukan komet - meskipun para ilmuwan mencatat bahwa temuan dan penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk mengkonfirmasi teori ini.


Izinkanlah blog yang kecil dan murahan ini mengucapkan selamat hari Natal 2014 & Tahun Baru 2015.
— Astronesia

Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar