Sabtu, 20 Desember 2014

Solar Probe Plus : Objek Buatan Manusia Yang Akan Berjarak Sangat Dekat Dengan Matahari

Ilustrasi NASA Solar Probe Plus.

AstroNesia ~ Matahari selalu membuat daya tarik yang besar bagi umat manusia karena bintang ini memberi kehidupan di Bumi, namun panasnya sangat merusak, dan kita mungkin akan segera tahu lebih banyak tentang hal itu berkat NASA Solar Probe Plus.  

Pesawat ruang angkasa pemberani ini mengikuti jejak wahana Helios 1 dan 2, yang diluncurkan pada tahun 1974 dan 1976. Kedua wahana ini terus mengirim data tentang Matahari sampai tahun 1980-an. Wahana kembar ini sudah tidak berfungsi, tapi masih dalam orbit heliosentris mengorbit Matahari, yang melaju dengan kecepatan pemecah rekor 252.792 kilometer (157.078 mil) per jam.

NASA Solar Probe Plus akan diluncurkan dari Bumi pada 30 Juli 2018, dan akan menjadi objek buatan manusia yang paling dekat dengan Matahari. Wahana ini akan mengorbit Matahari pada jarak 8,5 jari-jari matahari (0.034 unit astronomi atau 5,9 juta kilometer atau 3,67 juta mil dari 'permukaan' (fotosfer) Matahari.

Wahana ini akan menggunakan Venus sebagai jagkar saat terbang melintas dekat Venus, melemparkannya kembali ke Matahari pada kecepatan hingga 200 kilometer (125 mil) per detik. Wahana ini akan melakukan terbang melintas lintas Venus sebanyak tujuh kali dan mengorbit Matahari sebanyak 24 kali. Tiga orbit terakhir akan membawa NASA Solar Probe Plus sangat dekat dengan Matahari.

Misi ini disusun oleh Laboratorium Johns Hopkins University Applied Physics, yang bertanggung jawab atas wahana MESSENGER yang mengorbit Merkurius. Laboratorium ini menggunakan beberapa teknologi dari misi MESSENGER untuk melindungi wahana NASA Solar Probe Plus dari amukan Matahari.

Wahana ini akan terlindung dari panas matahari dengan menggunakan komposit karbon perisai tahan panas yang harus mampu menahan suhu 1.371 derajat Celsius (2.500 derajat Fahrenheit) serta radiasi yang akan meledak dari permukaan Matahari.

Salah satu misi utama dari dua tujuan utama Solar Probe Plus adalah untuk mempelajari atmosfer luar matahari, yang dikenal sebagai korona, dan mencari tahu bagaimana hal itu dipanaskan. Fakta bahwa korona jauh lebih panas dari permukaan terlihat Matahari telah membuat bingung ilmuwan selama bertahun-tahun, sehingga penyelidikan ini akan membantu untuk memberikan jawaban yang sangat dibutuhkan.

Wahana ini juga  bertujuan untuk mempelajari lebih lanjut tentang angin surya dan mengapa angin ini bisa dipercepat. Kedua hal ini akan membantu para ilmuwan untuk merencanakan misi di masa depan yang membuat kehidupan astronot jauh lebih aman.

Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
0

0 komentar:

Posting Komentar